Senin, 25 Mei 2009

Kecerdasan Pemilih

solagracia-mardhawani-civic
KECERDASAN DALAM MEMILIH
Oleh : Mardawani, S.Pd

A. Pemilu dan Penawaran Produk
Pemilu tidak jauh berbeda dengan kita belanja bahan kebutuhan hidup atau makanan di pasar swalayan. Dalam masa kampanye ini banyak produsen politik (partai) menawarkan dan menjual produk-produknya. Mulai dari caleg, visi dan misi partai, sampai kepada kandidat presiden.
B. Posisi Caleg Dalam Hukum Pasar
Ketika dalam hukum ekonomi atau hukum pasar, pada saat penawaran melimpah sementara permintaan sedikit, maka harga akan menjadi murah. Dilain pihak, hanya nilai atau barang politik banyak yang dianggap sekedar dagelan dalam meramaikan bursa politik. Bila di masa lalu menjadikandidat caleg adalah kehormatan dimata masyarakat, saat ini menjadi caleg banyak ditafsirkan sebagai orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.
C. Kemasan Produk Politik
Khawatir tidak laku, produsen politik mengubah strategi pemasaran, mengubah kemasan produk, rumusan visi dan misi, serta juga produk unggulan (capres). Proses kemasan merupakan cara utama meraih simpati masyarakat. Kemasan dan Isi Produk Bentuk luar dari suatu substantif potensi kemasan berbeda dengan isinya adalah hal yang biasa. Walau dalam ukuran tertentu kemasan dapat mendukung dan menggambarkan kualitas isi produk, namun peluang kemasan tidak menggambarkan kualitas ini adalah suatu kebiasaan; artinya pembeli tidak boleh terjebak oleh kemasan atau bungkusan luar.
D. Cerdas Dalam Memilih
Pada konteks inilah kebutuhan untuk bisa menunjukkan sikap yang cerdas dalam memilih menjadi suatu kebutuhan dasar. Salah dalam memilih barang bukan hanya dirinya yang dirugikan, namun daerah, masyarakat, bangsa dan negara pun jauh lebih rugi dari apa yang diterimanya pada waktu itu. Kecerdasan dalam memilih menjadi faktor penting dalam proses menjatuhkan pilihan politik. Bagaimana strategi kita memilih barang di pasar politik? Meminjam logika sentiment politik, pemilih harus waspada bahwa:
1. Berbelanja itu harus sesuai kebutuhan, jangan ikut-ikutan apalagi terpengaruh oleh pihak lain.
2. Produk yang dipromosikan dengan masing-masing hadiah yang melimpah merupakan indikasi produk itu kurang laku di pasaran. Maka hati-hatilah dengan janji politik.
3. Pikirkan sematang mungkin produk yang akan di beli ketika sudah di beli barang itu harus dikonsumsi selama lima tahun. Bila enak maka enak dirasakan selama lima tahun, namun bila tidak, maka dampaknya akan dirasakan mungkin bisa lebih dari lima tahun.
Simpul Kata:
 Kecerdasan dalam memilih menunjukkan kecerdasan dan kematangan kita dalam berpolitik.
 Dengan kecerdasan dalam memilih akan menyumbangkan pada usaha mewujudkan bangsa Indonesia yang beradab dan demokratis.
 Untuk bisa memilih dengan cerdas tentu seseorang harus melek politik.

Dikutip dari perkuliahan Filsafat & Teori Demokrasi: tgl 20 Mei 2009-05-25
Oleh: Prof. DR. H. Idrus Affandi,SH, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"hadir bukan karena kesempurnaan,tetapi eksis karena sebuah keinginan"